Jumat, 24 Juni 2011

Pesan damai untuk angin Nocturno


-->
Kali ini kau memang berhasil mengalahkanku seperti sebelumnya. Aku pikir tubuhku sudah cukup kebal untuk menerobos dinginmu di malam hari, setelah beberapa kali yang lalu kau berhasil kuterobos dan akhirnya aku berhasil menang. Tapi kali ini aku kalah. Lagi-lagi aku kalah. Kalah, sama seperti malam-malam sebelumnya.

Betapa sombongnya aku, merasa bangga ketika tahu berhasil mengalahkanmu beberapa waktu yang lalu. Namun aku lupa, aku hanya berhasil menerobosmu berkali-kali tapi kau berhasil mengalahkanku lebih dari berkali-kali. Aku masih ingat berapa kali aku berhasil menerobosmu dengan selamat, tapi aku sudah lupa berapa kali kau berhasil mengalahkanku.

Mungkin bukan hanya aku saja yang berhasil kau kalahkan. Aku yakin masih ada banyak orang diluar sana yang berhasil kau kalahkan juga. Aku tau kau bukan sesuatu yang merugikan, aku tau kau bukan sesuatu yang menggangu, bahkan sebenarnya kau tidak menggangguku. Hanya saja ketika aku berusaha menerobosmu kau selalu mengalahkanku dan membuatku merasa bergantung dengan pil-pil itu. Aku tau kau diciptakan dengan maksud tertentu. Aku tau kau sangat berguna. Aku tau kau hebat dan aku tidak ingin mengingkarinya, karena kau memang diciptakan oleh-Nya yang memang Pencipta Alam Semesta. Aku hanya ingin tidak merasa seperti ini, mengahabiskan 40% dari hidupku untuk bersin-bersin dan memasukkan pil berwarna-warni itu yang mungkin juga bisa membahayakan hidupku karena konsumsi berlebih.

Aku, yang hingga detik ini masih bertahan sebagai single fighter untuk melawanmu, berharap suatu waktu kita berdamai. Nocturno, aku menunggu kapan kau bisa berubah menjadi sesuatu yang tidak mengancamku. Aku menunggu dinginmu yang menusuk kalbu itu berubah menjadi sebuah kehangatan yang tidak membuatku mengkonsumsi pil-pil dan sirup manis rasa strawberry itu. Wahai angin Nocturno, aku lelah berkompetisi denganmu. Dengan ini, aku menawarkan sebuah kesepakatan damai. AKu tidak ingin diantara kita saling merugikan. Kapanpun kau mau, aku siap berdamai denganmu. Hanya satu  pertanyaan  untukmu, mau kah kau berdamai dengan ku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar